okezone.com:
MANAMA - Bernie Ecclestone masih berharap bisa menggelar balapan Formula One (F1) di Bahrain. Namun, para aktivis di Bahrain meminta kepada Ecclestone untuk tidak menggelarnya.
Bahrain gagal menggelar laga pembuka F1 karena situasi politik. Dengan belum berakhirnya konflik antara pemerintah Bahrain dan para aktivis, maka sangat sulit bagi para promotor lokal untuk menjadwal ulang balapan.
Namun promotor masih bisa menginformasikan kepada FIA apakah bisa menggelar balapan hingga 1 Mei mendatang. Mengingat waktu bagi promotor untuk memberitahukan masalah ini tinggal satu pekan, maka para aktivis secara langsung menyurati Ecclestone. Mereka meminta kepada supremo F1 itu untuk tidak menggelar balapan di Bahrain hingga situasi benar-benar membaik.
Surat itu dipublikasikan bagian dari kampenye disebuah akun Facebook bernama: 'Pemuda Revolusi 14 Febuari'. Para aktivis tersebut meminta kepada Ecclestone untuk tidak menggelar balapan di Bahrain Internasional Sirkuit.
Mereka menulis: "Kami mengalamatkan surat terbuka ini untuk anda, mengenai Grand Prix Bahrain. Kami atas nama masyarakat Bahrain dan hak asasi manusia diseluruh dunia, meminta kepada anda untuk tidak menjadwal ulang even ini disebuah negara yang sedang dibawah hukum militer, yang dikelilingi oleh tank dan kekuatan militer. Sedangkan populasi negara berkurang akibat penyiksaan, pembunuhan dll."
"Tanpa menyebutkan kondisi Bahrain yang sedang sulit, dan faktanya bahwa organisasi tidak bisa menyelanggarakan sebuah even olahraga, di tengah tindakan keras terhadap populasi, tidak dipahami dan diterima oleh seluruh dunia.," lanjutnya sebagaimana dilansir Autosport, Selasa (26/4/2011).
"Juga, untuk mendukung semua masyarakat di Bahrain, kami meminta kepada anda untuk memikirkan menggelar Grand Prix Bahrain, hingga kebebasan hak asasi manusia kembali. Jika anda bersedia untuk memberikan pernyataan bahwa Bahrain tidak dapat menggelar balapan dan tidak bisa dijadwalkan kembali hingga kondisi negara membaik, maka penekanan kami akan berakhir," tambah pernyataan para aktivis.
"Melalui izin Anda, kami akan menampilkan surat ini di Facebook dan jaringan lain untuk menunjukkan solidaritas industri olahraga Formula 1 dengan aspirasi demokrasi dan kebebasan rakyat Bahrain. Kami mengucapkan terima kasih kepada anda, dan sampai berjumpa di balapan Bahrain selanjutnya dalam suasana yang bebas," tandas mereka.
(hmr)
Bahrain gagal menggelar laga pembuka F1 karena situasi politik. Dengan belum berakhirnya konflik antara pemerintah Bahrain dan para aktivis, maka sangat sulit bagi para promotor lokal untuk menjadwal ulang balapan.
Namun promotor masih bisa menginformasikan kepada FIA apakah bisa menggelar balapan hingga 1 Mei mendatang. Mengingat waktu bagi promotor untuk memberitahukan masalah ini tinggal satu pekan, maka para aktivis secara langsung menyurati Ecclestone. Mereka meminta kepada supremo F1 itu untuk tidak menggelar balapan di Bahrain hingga situasi benar-benar membaik.
Surat itu dipublikasikan bagian dari kampenye disebuah akun Facebook bernama: 'Pemuda Revolusi 14 Febuari'. Para aktivis tersebut meminta kepada Ecclestone untuk tidak menggelar balapan di Bahrain Internasional Sirkuit.
Mereka menulis: "Kami mengalamatkan surat terbuka ini untuk anda, mengenai Grand Prix Bahrain. Kami atas nama masyarakat Bahrain dan hak asasi manusia diseluruh dunia, meminta kepada anda untuk tidak menjadwal ulang even ini disebuah negara yang sedang dibawah hukum militer, yang dikelilingi oleh tank dan kekuatan militer. Sedangkan populasi negara berkurang akibat penyiksaan, pembunuhan dll."
"Tanpa menyebutkan kondisi Bahrain yang sedang sulit, dan faktanya bahwa organisasi tidak bisa menyelanggarakan sebuah even olahraga, di tengah tindakan keras terhadap populasi, tidak dipahami dan diterima oleh seluruh dunia.," lanjutnya sebagaimana dilansir Autosport, Selasa (26/4/2011).
"Juga, untuk mendukung semua masyarakat di Bahrain, kami meminta kepada anda untuk memikirkan menggelar Grand Prix Bahrain, hingga kebebasan hak asasi manusia kembali. Jika anda bersedia untuk memberikan pernyataan bahwa Bahrain tidak dapat menggelar balapan dan tidak bisa dijadwalkan kembali hingga kondisi negara membaik, maka penekanan kami akan berakhir," tambah pernyataan para aktivis.
"Melalui izin Anda, kami akan menampilkan surat ini di Facebook dan jaringan lain untuk menunjukkan solidaritas industri olahraga Formula 1 dengan aspirasi demokrasi dan kebebasan rakyat Bahrain. Kami mengucapkan terima kasih kepada anda, dan sampai berjumpa di balapan Bahrain selanjutnya dalam suasana yang bebas," tandas mereka.
(hmr)
0 komentar:
Posting Komentar